Sabtu, 28 Desember 2013

belajar merujuk tulisan



ž  CARA MERUJUK
ž  Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir. Jika ada dua pengarang perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Jika pengarangnya  lebih dari dua orang , penulisan rujukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang  tersebut diikuti dengan dkk. Jika  nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan  dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk  karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya.
ž  CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan kurang dari 40 kata
                Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip(“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh;
                Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ”terdapat kecenderungan semakin banhyak [sic!] ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101)
                Ramelan (1990: 91) mengemukakan bahwa “ masa depan kehidupan manusia akan dipengaruhi  inovasi iptek yang berhubungan dengan penemuan, pengembangan, dan penggunaan
ž  KUTIPAN 40 KATA ATAU LEBIH
                Kutipan yang berisi  40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip  secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai dari ketukan ke-6 dari tepi garis tepi sebelah kiri dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Soetandyo Wignjosoebroto (1994: 34) mengemukakan:
                Dalam proses tranformatif  secara berangsur proses pendidikan menjadi .………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
ž  CARA MERUJUK KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
ž  Kutipan tidak langsung merupakan  redaksi penulis sendiri yang ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama bahan kutipan dapat disebut   terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Nomor halaman tidak disebutkan.
ž  Contoh
*    Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.
ž  Menurut Parapak (1990), terdapat  berbagai dampak  sehubungan pemanfaatan teknologi informasi di masa yang akan datang, antara lain: informasi semakin menjadi komoditi strategis, kemudahan mendapatkan dan memanfaatkan informasi semakin tinggi, dan akan terjadi restrukturisasi usaha yang berdampak pada penciptaan kesempatan kerja.
*  Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya
       Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik dibanding mahasiswa tahun kelima (Salimin, 1990)
ž  CARA MERUJUK KUTIPAN YANG TELAH DIKUTIP DI SUATU SUMBER
ž  Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain baik secara langsung maupun tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun dikutipnya. Cara merujuk semacam ini hanya dibolehkan jika sumber asli benar-benar tidak didapatkan dan harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Kelinger (dalam Ary, 1982: 3820 memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dimanupulasi.
ž  CARA MENULIS DAFTAR RUJUKAN
ž  Sumber dari buku
                Kartodirdjo, Sartono.1987. Kebudayaan Pembangunan dalam Prespektif Sejarah. Yogyakarta: Gajah mada University Press
                Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, dan data tahun penerbitan diikuti  oleh lambang a, b, c dan seterusnya yang urutanya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
                Contoh:
                Kartodirjo, Sartono, A. Sudewo, dan Suhardjo Hatmosuprobo.   1987. Perkembangan Peradaban Priyayi. Yogyakarta. Gajah           mada University Press
                Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1977. Theory of Leterature. New         York: Harcout Brace javanovisch, publisher
ž  SUMBER DARI BUKU YANG BERISI KUMPULAN ARTIKEL (ADA Editornya)
ž  Seperti menulis sumber dari buku ditambah dengan Tulisan (Ed.) jika satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, diantara nama pengarang dan tahun penerbitan
ž  Contoh:
ž  Odmark, John (Ed.). 1979. Language, Literarure, & Meaning I:    Problems Of Literary Theory. Amasterdam: John Benyamin B.V.
ž  SUMBER DARI ARTIKEL DALAM BUKU KUMPLAN ARTIKEL (ADA Editornya)
ž  Contoh:
ž  Hasan, M.Z. 1990. Karekteristik Penelitian Kualittaif dalam            Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam               Bidang Bahasa dan sastra (hlm. 12—25). Malang HISKI                 Komisariat Malang dan YA3
ž  SUMBER DARI ARTIKEL DALAM JURNAL
ž  Nama jurnal ditulis dengan garis bawah, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut – turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
ž  Contoh:
ž  Kayam, Umar 1987. Keselarasan dan kebersamaan : penjelajahan            awal. Prisma 21 (2) : 17 – 28
ž  SUMBER DARI ARTIKEL DALAM MAJALAH ATAU KORAN
                Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, tanggal dan bulan (jika ada ). Judul artikel ditulis tanpa bawah garis bawah, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata,dan diberi garis bawah. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
                Contoh :
Suryadarma ,S.V.C.1990. Prosesor dan interface : komunikasi data. Info Komputer, IV (4) : 46  48
ž  SUMBER DARI KORAN TANPA PENGARANG
ž  Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal dan bulan ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar – kecil digarisbawahi atau dicetak miring dan diikuti dengan  nomor halaman.
ž  Contoh :
ž  Jawa Pos 1995 , 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri.Hlm. 3.
ž  SUMBER  DARI DOKUMEN RESMI PEMERINTAH YANG DITERBITKAN OLEH SUATU PENERBIT TANPA PENGARANG DAN TANPA LEMBAGA
ž  Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Th. 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional 1990. Jakarta: PT Armas Duta jaya
ž  SUMBER dari LEMBAGA YANG DITULIS ATAS NAMA LEMBAGA TERSEBUT
                Universitas Brawijaya Malang. 2004. Pedoman Penulisan Karya ilmiah: Skripsi, Artikel, dan Makalah. Malang: Unibraw
ž  SUMBER BERUPA KARYA TERJEMAHAN
ž  Nama pengarang asli ditulis di depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata “tanpa tahun”.
ž  Contoh:
ž  Ary, D., Jacobs, L.C., dan Razavich. A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional
ž  SUMBER SKRIPSI, TESIS, DISERTASI
ž  Rofi`uddin,A. 1994. Sistem Pertanyaan dalam Bahasa Indonesia. Disertasi tidak diterbitkan Malang : PPS IKIP Malang

ž  SUMBER BERUPA MAKALAH YANG DISAJIKAN DALAM SEMINAR, PENATARAN ATAU LOKAKARYA
ž  Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya PenelitianTingakat Dasar Bagi Dosen PTN dan PTS di Mlang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang

0 komentar:

Posting Komentar