Sabtu, 28 Desember 2013

belajar artikel



                Artikel
   
1. Berdasarkan tingkat kerumitannya:
Populer (model penulisan paling mudah).
-          Mengupas masalah ringan (tidak "njelimet" dan bersifat hiburan).
-          Menggunakan bahasa bebas (keseharian)
Ilmiah (model penulisan yang paling sulit).
-          Mensyaratkan objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan umumnya menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" tentang suatu masalah.
-          Menggunakan bahasa baku.
Ilmiah Populer (perpaduan populer dan ilmiah).
-          Model tulisan bersifat ilmiah, tetapi disajikan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
2. Berdasarkan penulisnya:
ü  Artikel redaksi (tulisan yang ditulis oleh redaksi mengenai tema-tema tertentu yang menjadi isi penerbitan)
ü  Artikel umum (tulisan yang ditulis oleh umum/bukan redaksi).
3. Berdasarkan fungsi:
ü  Artikel khusus (nama lain dari artikel redaksi)
ü  Artikel sponsor (artikel yang membahas/memperkenalkan sesuatu.
4. Berdasarkan Isi): Penelitian dan Non Penelitian.
5. Berdasarkan Sifat: Ilmiah Kajian dan Ilmiah Populer.
6. Berdasarkan Media: Jurnalistik dan jurnal.

Penyampaian dan Tingkat Kesulitan
q  Artikel Praktis, berisi tentang petunjuk cara membuat atau memperbaiki sesuatu.
q  Artikel Ringan, berisi hiburan atau informatif saja.
q  Artikel Halaman Opini, artikel yang terdapat pada surat pembaca.
q  Artikel Analisis Ahli, ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai dengan topik
  1. Artikel aktual/temporer
                adalah artikel yang dibatasi oleh waktu dan aktualitas.
B. Artikel Nontemporer
                adalah artikel yang tidak dibatasi oleh waktu dan aktualitas.
Sumber Menulis Artikel
Wawancara
Penelitian
Buku
Perpustakaan
Ciri-ciri Umum Artikel Ilmiah Kajian
  • Lebih banyak menggunakan bahasa kajian/teoretis
  • Sistematika tanpa huruf dan tanpa angka
  • Tidak menggunakan bab dan subbab
  • Tidak boleh ada halaman yang kosong
  • Harus ada abstrak dan katakunci 
Ciri Umum:
  • Judul sedang hangat dibicarakan, provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, representatif, bahasa baku
  • Mengandung gagasan aktual dan kontroversial
  • Menyangkut kepentingan orang banyak.
  • Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
  • Struktur mengikuti kaidah jurnalistik:
  • Struktur yang paling lazim adalah piramida terbalik, pola 3p, dan rumus abc/123
  • Bahasa indonesia: sederhana, jelas, menarik, hidup, segar, populer, komunikatif.
  • Singkat dan tuntas
  • Orisinil
  • Penulis jenis artikel opini di bawah judul, sedangkan artikel ringan dan praktis agak disembunyikan di bawah artikel
 Penulisan Artikel Populer
v   Menguji Gagasan
v   Pola Penggarapan Artikel
v   Menulis Bagian Pendahuluan
v   Menulis Bagian Pembahasan atau Tubuh Utama
v   Menutup Artikel
v   Pemeriksaan Isi Artikel
Intro/Pendahuluan
  • Atraktif
  • Introduktif
  • Korelatif
  • Kredibilitas
Pola-pola
       Penggarapan 
                      Artikel
         
      1. Pola pemecahan topik
        Memecah topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan menjadi subtopik/bagian-bagian yang lebih kecil dan sempit kemudian menganalisa masing-masing.
      2. Pola masalah dan pemecahannya
        Diawali dengan mengemukakan masalah dengan jelas yang masih berada dalam lingkup pokok bahasan (bisa lebih dari satu). Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli di bidang keilmuan yang bersangkutan.
      3. Pola kronologi
        Pola ini menggarap topik menurut urut-urutan peristiwa yang terjadi.
      4. Pola pendapat dan alasan pemikiran
        Penulis mengemukakan pendapatnya sendiri tentang suatu topik, lalu menunjukkan alasan pemikiran yang mendorong ke arah pernyataan pendapat itu.
      5. Pola pembandingan (pola ini paling sering dipakai dalam menulis)
        Membandingkan (menunjukkan persamaan dan perbedaannya) dua aspek/ lebih dari suatu topik.
Teknik Penulisan
             Bagian-bagian
                                      Artikel
         

Menulis Bagian Pendahuluan
Setidaknya ada tujuh bentuk pendahuluan yang bisa digunakan (Soeseno 1982: 42).

1.  Ringkasan
     Mengemukakan pokok (ringkasan/garis besar) isi tulisan.

2.  Pernyataan yang menonjol
     Juga disebut sebagai "pendahuluan kejutan", diikuti kalimat kekaguman untuk 
     membuat pembaca terpesona.
 
3.  Pelukisan
     Melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk menggugah pembaca agar mau
     membayangkan segala sesuatu yang akan disajikan dalam artikel itu nantinya.
 
4.  Anekdot
     Jenis ini sering menawan karena memberi selingan sesuatu yang nonfiksi, seolah-
     olah menjadi fiksi.
  1.  Pertanyaan
        Merangsang keingintahuan sehingga dianggap sebagai pendahuluan yang bagus.

    6. Kutipan orang lain
        Berisi kutipan seseorang yang dapat langsung menyentuh perasaan pembaca, sekaligus
        membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel nanti.
     
    7. Amanat langsung
        Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca sudah tentu akan lebih
        akrab karena seolah-olah tertuju kepada perorangan.

Menulis Bagian Pembahasan atau Tubuh Utama

1. Bagian ini disarankan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian. Masing-masing
    dibatasi dengan subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca
    beristirahat sejenak, subjudul itu juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat 
    baca yang baru (Soeseno 1982: 46). Oleh karena itu, ada baiknya subjudul tidak 
    ditulis secara kaku.

2. Pada bagian ini, kita bisa membahas topik secara lebih mendalam. Uraikan
    persoalan yang perlu dibahas, bandingkan dengan persoalan lain bila diperlukan.

Menutup Artikel

1. Memuat simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa juga berupa saran,
     imbauan, ajakan, dan sebagainya (Tartono 2005: 88).

2.  Untuk artikel, kita tidak mesti terang-terangan menuliskan subjudul berupa
     "Penutup" atau "Simpulan" ketika hendak mengakhiri tulisan.

3.  Penutupan artikel bisa kita lakukan dengan menggunakan gaya berpamitan
     (Soeseno 1982: 48). Gaya pamit itu bisa ditandai dengan pemarkah seperti
     "demikian", "jadi", "maka", "akhirnya", dan bisa pula berupa pertanyaan yang
     menggugah pembaca.
Pemeriksaan Isi
                        Artikel
         

Untuk meyakinkan bahwa tulisan kita baik, setelah selesai menulis harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
Pertanyaan sebagai panduan:
  1.  Apakah kalimat pembuka pada pendahuluan bisa menarik pembaca?
  2.  Dapatkah pembaca mengerti ide yang kita tuangkan?
  3.  Adakah kata-kata yang sembrono?
  4.  Apakah pembukaan kita menyediakan cukup banyak informasi?
  5.  Apakah kalimat pendukung sudah benar-benar mendukung pembukaan?
  6.  Apakah masing-masing kalimat berhubungan dengan ide pokok?
  7.  Apakah ada urutan logis antarparagraf?
  8.  Apakah simpulan disajikan dengan cukup kuat?
  9.  Apakah mencakup semua ide tulisan?
  10. Bagaimana reaksi kita terhadap kata-kata dalam simpulan tersebut?
  11. Sudah cukup yakinkah kita bahwa pembaca akan memiliki reaksi seperti kita?

Setiap pertanyaan tersebut harus dijawab "tidak", berarti kita perlu merevisinya dengan menambah, mengganti, menyisipi, dan menulis ulang bagian yang salah.
Catatan:
Latar Belakang
Untuk artikel nonpenelitian berisi uraian singkat pentingnya masalah dibahas dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas. Tanpa diberi subjudul latar belakang
Untuk artikel penelitian dijelaskan secara singkat pentingnya masalah diteliti, tujuan, rumusan masalah, landasan teori, dan manfaat penelitian.
MULAI MENULIS ARTIKEL
Menguji Gagasan
Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis ialah menentukan atau memastikan topik atau gagasan apa yang hendak dibahas. Ketika sudah menentukan gagasan tersebut, kita bisa melakukan sejumlah pengujian. Pengujian ini terdiri dari lima tahap sebagai berikut (Georgina dalam Pranata 2002: 124; band. Nadeak 1989: 44).
Apakah gagasan itu penting bagi sejumlah besar orang?
Dapatkah gagasan ini disempitkan sehingga memunyai fokus yang tajam?
Apakah gagasan itu terikat waktu?
Apakah gagasan itu segar dan memiliki pendekatan yang unik?
Apakah gagasan Anda akan lolos dari saringan penerbit?
Struktur Artikel Hasil Penelitian
Struktur Artikel Konseptual
                                      REPOSISI DAN REVITALISASI PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN
                                                                                           Tukul Arwana

                                Abstract: Revitalization and reposition of woman role reconstruction belongs to a conflict  between existence and interest, rirght   
        dan duty,  Nature  and ptestige, domestic and public roles, tradition and modernization. The dihotomis conflick constitute-------------
        ----------------------------------------------       

                                Kata kunci: revitalization, reposition, role, women, type, development

          Undang-undang perlindungan perempuan telah disyahkan, ironisnya pelanggaran terhadap hak dan eksistensi perempuan makin gencar dilakukan. Pemerkosaan,………………………………..
         Mengapa perbedaan biologis begitu kental berpengaruh terhadap keputusan budaya? Benarkah semua perempuan merasa ‘terjajah’ oleh laki-laki? Benarkah laki-laki…………………………………………………………………………………………………………………………

KONTROVERSI REALITAS DENGAN UU PERLINDUNGAN PEREMPUA
               
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm… dst

TIPE PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF GENDER
                Nnnnnnmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn…

 ==========================================================================
Dr. Tukul Arwana, M.Pd adalah dosen Ilmu Sosial UIN Malang.  Beliau juga       mengajar di beberapa Perguruan Tinggi, di antaranya UNBRA, UMM, UM, dan PT Asia. Beliau juga rajin menulis di beberapa jurnal ilmiah, di antaranya Paradigma, Sains, dan Warta.
Terima kasih …

0 komentar:

Posting Komentar